Jo’Ou Sultan Tidore Husain Alting Sjah, Calon Gubernur Maluku Utara
NEWSGAPI.COM — Calon Gubernur Maluku Utara, Jo’Ou Sultan Tidore Husain Alting Sjah menyatakan dengan tegas komitmennya memperjuangkan status Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara.
Hal ini disampaikan Sultan sekaligus membantah isu bahwa dirinya menghambat perkembangan Sofifi. Sultan menegaskan bahwa dirinya salah satu yang paling berjuang untuk menempatkan Sofifi sebagai ibu kota provinsi.
“Siapa sebenarnya yang memperjuangkan Sofifi ? pertanyaan itu yang saya tanya, satu Maluku Utara ini biar dong (Mereka) paka dada model apa, Husain Alting yang berdiri tegak menempatkan Sofifi sebagai ibu kota provinsi”
“Jadi kalau di luar sana mengatakan saya menghambat Sofifi, saya ingin bertemu untuk bicarakan soal Sofifi,” ujar Husain di Markas Juang HAS Malut, Kamis ( 12/9) malam.
Sultan menuturkan, ketika Malut sudah menjadi provinsi sendiri, dirinya pernah meminta Mantan Penjabat Gubernur Malut dan sekaligus sebagai penguasa darurat sipil kala itu, Abdul Muhyi Effendy untuk menempati Sofifi sebagai ibu kota provinsi.
Selain itu, Sultan Tidore ke 37 itu juga mengungkapkan, dirinya pernah diundang dalam rapat bersama dengan Menkomarves, Luhut Binsar Panjaitan yang diperintahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk membicarakan persoalan Sofifi.
“Waktu itu saya memaksakan dia (Abdul Muhyi Effendy) untuk pindah ke Sofifi, jadi alangkah naifnya kalau ada orang mengatakan saya menghambat Sofifi, tidak,” ucap Husain.
Tak hanya itu, Sultan juga mengkritisi kinerja pemerintah provinsi yang selama 25 tahun terakhir gagal mengembangkan Sofifi yang lebih baik, melah melahirkan praktek korupsi dan manipulasi. Sementara Kesultana Tidore dianggap seolah tidak ingin Sofifi menjadi Ibu kota.
“25 tahun kalian (Pemprov) diamanahkan, dikasih gaji dan seterusnya, lalu kalian (Pemprov) mengembalikan ini (Persoalan Sofifi) ke kesultanan, oh tidak bisa, kesultanan tidak diberikan anggaran apa pun untuk ini (Persoalan Sofifi),” tutur Sultan.
Olehnya itu, kata Husain, jika terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara, dirinya akan mengundang semua pihak dan menyerap aspirasi masyarakat untuk menuntaskan status Sofifi.
“Ketika saya terpilih sebagai gubernur, kita akan duduki ini secara bersama-sama, jangan limpahkan masalah ke saya, kalau saya tidak terpilih sebagai gubernur kira-kira bagaiamana nasib Sofifi itu,” pungkasnya. (red/fikri)
More Stories
Bawaslu Limpahkan Kasus Pelanggaran Netralitas ASN ke Polres Halsel
Gelar KKG di MIN 4 Halsel, Kasi Pendis Ingatkan Pentingnya Kedisiplinan
Seru! Podcast Bahas Pilkada Halsel 2024 Bareng Maulana dan Moch Saifullah