Menuju Apresiasi Karya Penyanyi Lawas Daerah (foto : NOMAT)
newsgapi, Ternate – Sebuah kegiatan bernama AKAR PALA bakal digelar oleh sekelompok anak muda yang menamakan diri NOMAT (North Moluccas Art Community) sebagai bentuk apresiasi karya kepada penyanyi lawas daerah Maluku Utara.
Kegiatan ini juga merupakan wujud kepedulian dan penghargaan mereka kepada seniman-seniman yang telah berkarya dalam blantika musik pop daerah Maluku Utara.
Slogan Tanpa Obor Kegelapan Pun Harus Dimaknai merupakan akronim yang diangkat NOMAT pada pagelaran 27 Januari mendatang (foto: NOMAT)
AKAR PALA merupakan singkatan dari Apresiasi Karya Penyanyi Lawas Daerah.
Nama ini juga dimaknai sebagai identitas dan transfer nilai yang akan terus mengakar dan mengokohkan setiap perjalanan dalam proses berkesenian.
Dengan moto “Tanpa obor kegelapan pun harus dimaknai” diharapkan agar para seniman bisa saling peduli, saling membesarkan, saling mendukung, dan saling menjaga.
“Jembatan silaturahmi harus terus dibina dan dibangun untuk saling mengingatkan, saling mengokohkan lalu menjadi kuat dan besar secara bersama dan kegiatan ini menjadi salah satu sarananya,” kata Muhammad Sahab, selaku pendiri NOMAT, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/1/2024).
AKAR PALA adalah pertemuan ruang kreasi dalam bingkai kebersamaan. Kegiatan ini terlahir dari ruang diskusi dan bentuk kegelisahan NOMAT dalam 15 tahun perjalanan karya dalam berkomunitas.
Melalui proses berkesenian, kemudian lahirlah satu gagasan atau ide membentuk suatu kegiatan dengan sebutan AKAR PALA.
Hal ini tentunya menggugah rasa hormat NOMAT sesama seniman Moloku Kiye Raha kepada mereka yang berkarya dalam kiprah blantika lagu-lagu lawas pop daerah Maluku Utara dan pernah hits pada masanya.
NOMAT ingin memperkenalkan kembali karya-karya tersebut kepada generasi muda.
Lewat AKAR PALA, NOMAT akan membawakan lagu-lagu lawas mereka dalam genre musik yang berbeda dan apik, di padukan dengan nuansa musik tradisional.
Mereka juga akan menghadirkan penyanyi maupun penciptanya sebagai wujud penghargaan dalam harmoni bingkai kebersamaan Malam Penganugerahan Karya.
Selain itu, juga akan ada penyerahan apresiasi berupa plakat kepada penyanyi maupun pencipta lagu yang dibawakan karyanya.
Serta persembahan perform musik tradisional dari NOMAT dengan nama Cako Tiva.
Besar harapan NOMAT dengan kegiatan ini dapat menjadi pemantik dan menjadi perhatian bersama dari seluruh stakeholder yang menaruh harapan besar pada kemajuan kebudayaan Maluku Utara.
Selain itu mampu mengangkat nilai-nilai kearifan lokal lewat berkesenian, khususnya lagu-lagu pop daerah Maluku Utara yang sarat akan makna dan nilai-nilai tradisi yang dituangkan lewat pesan dalam lirik-lirik lagu mereka.
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai sebuah bentuk silaturahmi lintas komunitas yang berlandaskan pada akar tradisi kearifan lokal budaya Moloku Kie Raha.
Budaya dan nilai-nilai kultural yang kaya adalah identitas jati diri yang harus diwariskan pada generasi saat ini.
Sehingga penting bagi NOMAT membuat kegiatan ini dengan harapan menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian dari generasi muda Ternate pada khususnya dan Maluku Utara pada umumnya terhadap nilai-nilai kearifan lokal melalui kesenian.
Sarana berkesenian bagi NOMAT adalah ruang edukasi untuk menumbuh kembangkan minat dan bakat generasi muda sehingga tidak melupakan nilai-nilai kearifan lokal sebagai jati diri identitas bangsa orang Ternate, orang Moloku Kie Raha.
Besar harapan NOMAT kegiatan ini kemudian tidak selesai sampai di sini tapi bisa lebih jauh lagi ke depannya dengan membangun jaringan untuk saling menguatkan lintas komunitas dan yang lainnya. Bersatu torang (kita) kuat.
More Stories
Bawaslu Limpahkan Kasus Pelanggaran Netralitas ASN ke Polres Halsel
Gelar KKG di MIN 4 Halsel, Kasi Pendis Ingatkan Pentingnya Kedisiplinan
Seru! Podcast Bahas Pilkada Halsel 2024 Bareng Maulana dan Moch Saifullah