NEWSGAPI

Gerbang Informasi Masa Kini

35 Balita di Halmahera Selatan Menderita Gizi Buruk, Terbanyak di Pulau Obi

Ilustrasi

NEWSGAPI.com, Labuha – Sebanyak 35 balita di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, mengalami gizi buruk. Dari total jumlah gizi buruk tersebut terbanyak terdapat di pulau Obi.

Hal ini disampaikan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Halmahera Selatan, Karima Nazarudin, Selasa 22 November 2022.

Karima menyampaikan bahwa data dari Dinas Kesehatan Halmahera Selatan di bulan Oktober 2022 tercatat, sebanyak 35 balita di kabupaten Halmahera Selatan telah mengalami gizi buruk.

Bahkan kasus balita gizi buruk tersebut terbanyak terdapat di Pulau Obi. Itu sebabnya, Karima mengatakan, kasus tersebut ditegaskan bupati beberapa waktu lalu saat menggelar pertemuan dengan sejumlah petinggi Harita Group.

“Memang apa yang disampaikan Pak Bupati kemarin itu benar bahwa gizi buruk memang terbanyak di Obi, sebagaimana data dari Dinas Kesehatan bahwa di Kecamatan Obi Selatan saja terdapat 8 balita gizi buruk, sedangkan di Kecamatan Obi Utara terdapat 3 balita,” ungkap Karima.

Sedangkan dari data tersebut, lanjut Karima, kasus balita gizi buruk tertinggi kedua terdapat di kecamatan Bacan Timur dengan jumlah 7 balita, di susul Kasiruta Timur terdapat 4 balita.

“Kecamatan Bacan Timur terdapat 7 balita, dan Kecamatan Kasiruta Timur terdapat 4 balita. Selanjutnya di Kecamatan Bacan Selatan terdapat 3 balita, Kecamatan Bacan Barat ada 2 balita, dan di Kecamatan Mandioli terdapat 2 balita,” ungkapnya.

“Untuk Kecamatan Pulau Makian 3 balita, Kecamatan Gane Barat Utara 1 balita, Kecamatan Kukupang 2, dan Kecamatan Gane Timur Tengan ada 1 balita,” tambahnya.

Sementara, untuk mengatasi gizi buruk tersebut, lanjut Karima, pemerintah daerah melalui dinas kesehatan saat ini melakukan pengawasan ketat ke 35 balita guna memastikan peningkatan pemenuhan gizi.

“Jadi balita gizi buruk ini sudah mendapat perhatian dari dinas kesehatan Halmahera Selatan,” ungkapnya.

Selain peran pemerintah dalam mengatasi gizi buruk, Karima meminta, pola asuh orang tua juga ditingkatkan. “Perlu juga pola asuh orang tua yang perlu lebih di tingkatkan,” pintanya. (red)