newsgapi.com | Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami dugaan korupsi pengadaan laboratorium sekolah di tiga wilayah Maluku Utara.
Total anggaran proyek tersebut mencapai Rp 50 miliar yang bersumber dari APBD tahun 2023.
Dikutip dari indobisnis.com, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, penyelidikan difokuskan pada pengadaan laboratorium sekolah di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Halmahera Utara (Halut), dan Kota Tidore Kepulauan (Tikep).
“Dugaan korupsi di Maluku Utara terkait pengadaan laboratorium sekolah di tiga wilayah tersebut menjadi perhatian utama kami,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (4/7/2024).
Asep menekankan pentingnya informasi akurat untuk memudahkan proses penyelidikan. Ia mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam memberikan informasi terkait.
“Kita akan dalami apa yang ada saat ini, dan jika ada informasi tambahan, mohon segera sampaikan kepada kami agar penyelidikan bisa lebih mudah dan menyeluruh,” ujarnya.
Proyek pengadaan laboratorium sekolah ini awalnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Namun, muncul dugaan adanya penyimpangan dalam proses pengadaannya.
“Kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melaporkan setiap indikasi penyimpangan agar proses penegakan hukum dapat berjalan dengan lancar dan transparan,” pungkas Asep.
More Stories
Akademisi Nilai Sikap Bassam-Helmi Siap Bantu KPU Hadapi Gugatan Timbulkan Kecurigaan Masyarakat
LPI Ungkap Peran Kades di Halsel Menangkan Petahana Pakai Dana Desa
Jika Terbukti Melakukan Pelanggaran, Pakar Sebut MK Bisa Diskualifikasi Paslon Peraih Suara Terbanyak