
Sagaf Hi Taha, Ketua Komisi I DPRD Halmahera Selatan (Istimewa)
NEWSGAPI.com, Labuha – Kasus kekerasan fisik dan perundungan ( Bullying) anak dalam video berdurasi 2.50 menit yang ramai beredar di media sosial telah menyita perhatian publik. Kasus dalam vidio tersebut memperlihatkan tiga orang anak berseragam Sekolah Dasar (SD) melakukan kekerasan terhadap satu orang anak yang diketahui terjadi di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi I DPRD Halmahera Selatan, Sagaf Hi Taha menyatakan, prihatin dengan kejadian perundungan siswa yang terjadi di salah satu sekolah SD di halmahera Selatan
“Tidak disangka peristiwa seperti ini bisa terjadi, kami mendorong agar instansi terkait dan pihak pendidik agar lebih berperan aktif dalam melakukan pengawasan kepada para peserta didik,” kata Sagaf pada media ini, Sabtu (27/5)
Selain itu, Sagaf mengatakan, peran orang tua juga tentu sangat berpengaruh untuk memberikan pemahaman atau edukasi kepada anak-anak agar tidak melakukan aksi bullying di sekolah atau dimanapun.
Sebab menurutnya, perilaku aksi bully tentu menimbulkan trauma dan depresi bagi korban. Ini tentu berdampak pada menurunnya minat untuk mengikuti kegiatan di sekolah, sehingga perlunya ada pendamping bagi korban bullying tersebut.
Untuk mengantisipasi terjadinya aksi perundungan, Sagaf meminta, perlu adanya sosialisasi oleh pihak-pihak terkait. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bahaya serta dampak negatif yang disebabkan oleh tindakan bullying dan kekerasan di sekolah.
“Kita berharap ini bisa menjadi bahan evaluasi kita semua, agar aksi seperti ini tidak lagi terjadi apalagi di lembaga pendidikan dalam wilayah halmahera selatan,” harapnya.
Sagaf juga mengatakan, untuk memastikan kasus tersebut pihaknya juga bakal mengunjungi sekolah terjadinya aksi kekerasan.
“Insya Allah senin bsok komisi satu akan mengunjungi sekolah terjadinya aksi bullying dan akan mengundang pihak-pihak terkait termasuk dinas pendidikan, Dinas P3KB, pihak sekolah dan orang untuk memastikan peristiwa seperti ini tidak terulang lagi,” tutupnya. (red)
More Stories
Pesan Tegas Pakar UGM: Jangan Khianati Keringat Rakyat di Balik Beasiswa LPDP
POLRI mulai olah TKP ledakan dan kebakaran SB BELA 72
Soal Kasus Dugaan Beasiswa Fiktif STP Labuha, Kasi Pidsus Kejari Sebut Sejumlah Saksi Sudah Diperiksa