Beberapa tahun belakangan ini kita sering mendengar istilah generasi Z. Generasi yang kebanyakan orang menganggap mereka adalah generasi digital karena lahir pada zaman digital. Generasi Z sendiri adalah kelompok manusia termuda di dunia saat ini. Mereka lahir dalam rentang 1995-2010. Di Indonesia, pada tahun 2010 saja jumlah mereka sudah dari 68 juta orang.
Generasi ini mempunyai karakteristik tersendiri yakni pertama, lahir di era digital, dimana sama-sama kita ketahui era digital merupakan pusat dari seluruh bentuk informasi dan akses komunikasi bisa di dapat dengan mudah. Kedua , kehidupan sosialnya lebih banyak dihabiskan dengan memanfaatkan dunia maya, tidak heran kalau generasi ini rata-rata bisa menghabiskan waktu 3-5 jam sehari bahkan lebih untuk mengakses internet dengan berbagai media sosial yang ada saat ini. Ketiga, Multitasking atau kecenderungan melakukan banyak hal dalam waktu yang bersamaan. Keempat, ingin mendapat pengakuan, sering kita melihat bagaimana generasi saat ini rela melakukan apapun sehingga mereka bisa mendapat tempat untuk di, akui hal inilah yang akhirnya tercermin bahwa generasi ini mempunyai ambisi yang sangat besar untuk bisa terkenal. Kelima, mereka menyukai kampanye yang kekinian, generasi yang saat ini tidak hanya melakukan kampanye di jalanan tetapi mereka memanfaatkan media sosial untuk berkampanye. sehingga sering sekali kita dapati berbagai macam slogan dan meme yang di keluarkan oleh generasi saat ini Ketika ingin memprotes sebuah kebijakan atau ingin menyuarakan pendapat, dengan cara seperti inilah aspirasi mereka akan tersebar semakin cepat dan dampaknya adalah banyak pihak yang akan segera merespon.
Karakteristik inilah yang menjadikan generasi Z lebih unggul dalam intelektual, terbuka terhadap segala sesuatu, mendapatkan informasi yang lebih banyak, motivasi tinggi terhadap suatu hal dan bisa melakukan banyak kegiatan dalam satu waktu. Tapi di balik keunggulan pasti ada kekurangan yang akan kita temui yakni mereka lebih individualistis, tidak focus, instan, kurang menghargai proses, dan memiliki emosi yang labil.
Dengan sifat dan karakter terbuka dalam segala sesuatu membuat generasi Z menjadi perhatian penting dalam hal Pendidikan karakter. Karena Ketika mereka tidak bisa menyaring informasi dengan baik dari yang mereka dapati di era ini maka secara tidak langsung mempengaruhi karakter dan akhlak mereka walaupun di lapangan kita melihat dari masa ke masa generasi muda adalah PR bangsa ini dalam pembentukan karakter, mengingat generasi muda adalah penerus dari sebuah bangsa, tapi tantangan terbesar pun datang pada genersai Z. karena mereka berada di era digital. Sikap mudah menerima infomasi menjadikan generasi ini di khawatirkan tidak bisa mensortir setiap informasi dan budaya yang masuk dan bertentangan dengan ciri khas dari bangsa ini. pemahaman tentang Pendidikan kewarganegaraan dan Pendidikan islam pun berkurang. hal ini membuat mereka semakin menjadi-jadi dan tidak terkontrol dalam hal akhlak mereka.
Dalam ranah Pendidikan.
Banyak para pendidik yang harus bekerja ekstra dalam mendidik generasi ini. Sering sekali kita mendengar informasi atau kasus perselisihan antara guru dan murid yang berujung pada pelaporan ke pihak kepolisian. Sikap ambisi yang mereka miliki membuat mereka kehilangan sopan santun Ketika berinteraksi dengan guru. bahkan Banyak pendidik yang merasa terkendala Ketika menghadapi generasi ini diantaranya. adalah mereka tidak bisa terlepas dari HP , tidak focus karena sambal main HP sehingga ilmu yang disampaikan tidak bisa mereka terima dengan baik, Anti-Sosial , tidak sopan sehingga mereka tidak bisa membedakan bagaimana bersikap di hadapan orang yang lebih tua dari mereka, Cuek, suka menyepelekan, ngeyel atau suka menjawab, dan kecepatan dalam mengetahui informasi.
Dari sikap atau karakter yang kebanyakan didapati maka, Pendidikan kewarganegaraan dan Pendidikan islam mempunyai peran yang sangat penting untuk membantu dalam membina karakter dari generasi ini. Pendidikan kewarganegaraan menjadi hal dasar untuk dapat membawa generasi ini memahami berbagai aturan, nilai-nilai, system, peranan dan yang berhubungan dengan kemasyarakatan serta kenegaraan. Selain itu bisa dijadikan landasan karena diantara dari tujuan Pendidikan kewarganegaraan adalah menjadikan generasi ini berkeadaban, disiplin dan mempunya akhlak yang baik. Di sisi lain Pendidikan islam hadir untuk ikut membantu membentuk karakter generasi ini sesuai ajaran islam. Tujuan Pendidikan islam sendiri pada zaman ini yakni untuk menjadikan generasi yang berakhlak baik tapi juga mampu menempatkan fasilitas modern sesuai dengan ajaran agama.
Ketika kedua bentuk Pendidikan ini didapati sedini mungkin dari generasi saat ini. Maka Dekadensi moral tidak akan terjadi. Generasi ini akan menjadi lebih bijak dalam mengolah setiap informasi yang mereka dapati. Karakteristik dan sifat yang melekat pada mereka akan menjadi lebih baik Karena mereka sudah tahu sikap yang harus mereka tunjukkan Ketika dihadapkan dengan arus informasi dan rasa ingin tahu yang begitu besar serta bagaimana cara mereka dalam bersosialisasi dengan orang lain.
Lantas bagaimana caranya generasi ini bisa menjadi generasi yang berakhlak baik?. Yakni Ketika mereka mau belajar, dan didukung oleh semua pihak terkhusus dari keluarga, yang sudah mulai sedini mungkin menanamkan nilai-nilai atau butir-butir Pendidikan kewarganegaraan dan Pendidikan islam. Sehingga Ketika masuk ke ranah Pendidikan umum di sekolah atau perguruan tinggi maka generasi ini tidak menjadi PR besar lagi karena penanaman karakter sudah mereka dapati dari rumah.
Penulis
Rusmina Nurdin
Mahasiswa PJJ PAI IAIN Syeikh Nurjati Cirebon
More Stories
Maluku Utara Dalam Bayang-Bayang Sustainable Development
Benteng Oranje, Pilihan Warga Ternate Untuk Ngabuburit Selama Ramadhan
Dahsyatnya Sedekah Subuh Oleh Nazwar