NEWSGAPI

Gerbang Informasi Masa Kini

Soal Sirekap, KPU Halmahera Selatan dan Telkom Beda Pendapat Masalah Jaringan

Ilustrasi

NEWSGAPI.COM – Anggota KPU Halmahera Selatan Darmin Hi. Hasim mengatakan data hasil penghitungan suara pemilihan legislatif (Pileg) yang didapat dari formulir C hasil di 897 TPS terlambat dimasukan ke dalam Sirekap.

Darmin mengaku keterlamabatan itu disebabkan jaringan internet di setiap desa tidak mumpuni sehingga setiap anggota KPPS kewalahan mengirim data hasil penghitungan.

“Tapi anggota KPPS kita di setiap TPS mengambil hasil penghitingan secara offline. Kalau infrastruktur jaringan bagus mungkin publik sudah bisa melihat hasil di Sirekap,” ujarnya, Minggu (18/2) kemarin.

Meski begitu Dia mengatakan, Sirekap hanyalah alat pembantu yang bertujuan agar publik bisa mengakses hasil penghitungan suara, karena data perolehan suara Pilpres maupun Pileg yang tersaji di Sirekap belum menjadi hasil yang final.

Terpantau media ini, data Sirekap untuk Halmahera Selatan dari 897 TPS baru 23 TPS dengan presentasi 2.56 persen yang tersaji. Di mana data itu terdiri dari dapil I dua TPS dan dapil V sebanyak tujuh TPS.

Sementara di kabupaten kota lain misalnya, di kepulauan Taliabu per tanggal 18 Februari kemarin dari data 204 TPS yang masuk sudah diangka 80 TPS dengan presentase sebesar 39,22 persen.

Serta di Kepulauan Morotai dari jumlah 230 TPS, data yang masuk sudah 45 TPS dengan presentase 19.57 persen. Dari hal ini dapat disimpulkan Halmahera Selatan adalah kabupaten dengan jaringan terburuk.

Sedangkan terkait masalah jaringan yang dikeluhkan KPU Halmahera Selatan, Kepala Daerah Telkom Bacan Ilhamdi mengatakan, masalah jaringan di Kabupaten Halmahera Selatan khususnya di Bacan telah dioptimalkan sebelum Pemilu.

Ia bahkan mengatakan telah menghimbau kepada instansi terkait untuk turut menjaga kualitas jaringan di wilayah Bacan dan sejumlah kecamatan di luar Bacan untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menganggu jaringan hingga berdampak pada proses pengimputan data pemilu.

Himbauan tersebut, meminta pihak PLN, DLH dan PU apabila ada pekerjaan perambasan pohon-pohon, serta penggalian untuk pekerjaan drainase yang ber potensi putusnya kabel fiber optic agar secepatnya di koordinasi ke telkom.

“Jadi kami menghimbau setelah pemilu jangan ada dulu aktivitas yang dapat mengganggu kabel fiber optic,” kata Ilhamdi, Senin (19/2).

Meski begitu, Ia mengakui hingga saat ini belum semua desa di Halmahera Selatan tercover oleh layanan 4G. Sebabnya Telkom, Telkomsel, dan Kominfo terus berkolaborasi memperluas coverage 4G dan memaksimalkan jariangan mobile setiap desa. (fik)