
Hi. Usman Sidik, Bupati Halmahera Selatan
NEWSGAPI.com, Labuha – Sejumlah pencapaian berhasil diraih oleh Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik dan wakilnya selama dua tahun memimpin. Bahkan kepemimpinan keduanya sempat melalui masa sulit, yakni pandemi Covid-19 yang merebak hingga ke Halmahera Selatan.
Kondisi tersebut membuat pemerintah daerah mengubah rencana keuangan dan proyek ke penanganan Covid-19 yang menjadi penanganan prioritas.
Tak hanya dihantam badai Covid-19, perekonomian di Halmahera Selatan juga sempat lesu, sebab aktivitas ekonomi tersendat karena adanya pembatasan demi menekan penyebaran virus kiriman dari Cina tersebut.
Meski diterpa pandemi, Halmahera Selatan bisa melalui itu. Kepemimpinan Bupati Usman Sidik dan Wakilnya Bassam Kasuba bisa melewati masa-masa sulit. Ini dilihat dari capaian Anggaran Pendapatan dan Balanja Daerah (APBD) pada 2021 diawal kepemimpinan keduanya, Halmahera Selatan memiliki APBD hanya Rp 1,4 triliun.
Setahun kemudian atau di tahun 2022 APBD menjadi Rp 1,521 triliun, dan tahun 2023 menjadi Rp 1,539 triliun. Ini artinya terjadi kenaikan lebih dari Rp 18 miliar.
Kemudian, pada 2023 APBD Halmahera Selatan dinilai memecahkan rekor, yakni semula Rp 1,539 triliun naik menjadi Rp 2,16 triliun pada APBD perubahan. Hal ini menunjukan kepimpinan Usman Sidik dan Bassam Kasuba baru dua tahun berhasil manaikkan APBD sebesar Rp 760 miliar.
Angka ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Halmahera Selatan. Di mana, angka ini mengungguli APBD kabupaten kota lain di Maluku Utara.
Sekertaris Daerah Halmahera Selatan, Safiun Radjulan menjelaskan, nilai APBD di Halmahera Selatan sempat fluktuatif dalam lima tahun terakhir, namun dalam dua tahun ini angkanya tersebut mengalami peningkatan signifikan.
Peningkatan itu, kata Safiun, tak terlepas dari kemampuan bupati dalam mencari celah penambahan pendapatan asli daerah (PAD). Selain itu, pemerintah daerah juga berkoordinasi ke provinsi terkait dengan dana bagi hasil (DBH) pajaknya. Termasuk DBH dari pusat sehingga nilai pendapatan terus meningkat.
Safiun menambahkan, sejak Usman Sidik melaksanakan tugas sebagai bupati Halmahera Selatan, APBD di angka Rp 1,4 triliun. Namun berkat kerja kerasnya dengan melakukan terobosan-terobasan anggaran di pemerintah pusat, APBD naik drastis.
“Alhamdulillah, yang termuat dalam dokumen APBD perubahan tahun ini sebesar Rp 2,16 triliun. Perlu digaris bawahi hasil itu adalah hasil kerja keras Pak Bupati,” ungkapnya, Jumat (13/10).
Mantan Kepala Dinas Pendidikan ini mengatakan, Halsel saat ini merupakan salah satu kabupaten dengan APBD paling besar, dii mana setiap penyusunan program yang termuat dalam R-APBD perubahan 2023 sangat realistis.
“Kita tidak pernah mendongkrak PAD yang tidak realistis, semua diarahkan Pak Bupati bahwa kita menghitung anggaran berdasarkan hasil pendapatan yang betul-betul rasional,” jelasnya
Ia bahkan mengatakan, tahun 2024 nanti Pemda Halmahera Selatan akan mengelola air baku di perusahaan tambang, yaitu Harita Nickel dan Wanatiara Persada di Pulau Obi. Pengelolan air baku tersebut ditaksir perbulan mencapai Rp 3 miliar yang masuk ke PAD.
“Selama ini pengelolaannya di provinsi, padahal itu kewenangan kabupaten. Jadi kita ambil alih dan itu sudah disetujui pihak Harita dan Wanatiara, “bebernya.
Karena itu, Ia optimis semua program prioritas bupati akan diselesaikan, karena APBD juga naiknya tinggi.
“Jadi kita akan melakukan rapat-rapat untuk mengevaluasi program prioritas Pak Bupati yang sementara ini jalan, karena ini sudah masuk akhir tahun,” pungkasnya. (*)
More Stories
Proyek Multiyears Pemkab Halsel Terancam Mangkarak, KPK Didesak Periksa Direktur PT CSK
Maluku Utara Tempati Peringkat 10 Sarang Seks Bebas, KNPI Ternate: Ini Peringatan Serius
Gandeng Polres Halsel, PT. Wanatiara Persada Gelar Pelatihan Pertanian