NEWSGAPI

Gerbang Informasi Masa Kini

Tarian Tradisional Sulawesi Selatan Ikut Meriahkan Acara Marabose Festival

Tarian tradisional asal Sulawesi Selatan di Marabose Festival

NEWSGAPI.com, Labuha – Tarian tradisional asal Sulawesi Selatan ikut meriahkan malam kedua acara Marabose Festival, Minggu malam 14 Desember 2022. Tarian tradisional tersebut ditampilkan melalui rekomendasi Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Halmahera Selatan.

Ketua umum KKSS Halmahera Selatan, H. Latahan mengatakan, tarian tradisional yang ditampilkan merupakan tarian empat etnis yang berasal dari tanah Sulawesi Selatan, di mana tarian tersebut merupakan gabungan dari empat etnis terbesar, yakni Makassar, Bugis, Mandar, dan Toraja.

“Tarian 4 etnis adalah tari kreasi yang melambangkan kebesaran etnik yang ada di wilayah Sulawesi Selatan”, ujar Latahan.

Dijelaskan, tarian gabungan empat etnis yang ditampilkan pada acara Marabise Festival tersebut memadukan tari pakarena dari etnik Makassar, tari pajoge dari etnik bugis, tari patuddu dari mandar dan tarian pagellu dari toraja.

Latahan mengungkapkan, tarian kreasi empat etnis itu dinamakan karena suku-suku itu lah yang mendiami daerah Sulawesi Selatan.

“Tarian empat etnis itu selalu dibawakan oleh perempuan dan biasanya pakaian adatnya itu masing-masing mewakili dari suku atau adatnya mereka dari ke empat penari,” ungkapnya.

Latahan mengatakan, tarian itu juga sering ditampilkan dalam acara yang bertajuk budaya. di mana secara umum sering dipertunjukkan untuk penyambutan tamu kehormatan,  pesta perkawinan dan acara  yang bersifat syukuran.

“Iya jadi tarian empat Etnis ini biasanya ditampilkan pada acara-acara besar seperti festival kebudayaan dan pentas seni, acara adat istiadat, serta pada acara besar lainnya”, Sambung Latahan.

Latahan menyebut, dahulunya tarian empat etnis biasa digunakan pada saat acara kerajaan, di mana tarian tersebut memiliki makna denotasi sebagai tarian yang menggambarkan gerak tubuh berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu oleh orang-orang terdahulu sebagai rasa bersyukur dengan cara yang tidak berpaling dari norma dan adat kebiasaan Sulawesi Selatan.

“Jadi dahulu tarian itu digunakan untuk acara di kerjaan, dan KKSS tampilkan ada tiga group tarian yang pertama menampilkan tarian kreasi empat etnis dari remaja putri, kemudian emak-emak dari yang membawakan lagu daerah Halmahera Selatan bersatu, dan satunya secara tunggal yang tampil vokal membawakan lagu daerah Sulawesi Selatan,” ucapnya. (red)