NEWSGAPI

Gerbang Informasi Masa Kini

Kisruh di Kesultanan Ternate, 1 Orang Kena Bacok

Korban pembacokan oleh salah satu kubu yang bertikai (foto/istimewa)

NEWSGAPI, Kisruh kesultanan Ternate kembali terjadi. Kali ini polemik yang menyulut antar kubu Hidayatullah dengan kubu Kimalaha (Fala Raha) terjadi di Halaman belakang kedaton Kesultanan Ternate pada selasa (29/03)

Buntut kekisruhan tersebut akhirnya Jogugu kesultanan Ternate Zulkifli Marsaoly harus dilarikan ke RSUD Chasan Boesoery akibat luka bacok di kepala yang diduga dilakukan oleh salah satu pendukung Hidayatullah.

Berdasarkan pantauan media NewsGapi, kekisruhan yang memakan korban tersebut terjadi sekitar pukul 13:15 WIT di halaman belakang pandopo Kedaton Sultan Ternate. Sejumlah oknum yang diduga pendukung Hidayatullah terlihat membawa senjata tajam (parang) untuk mengamankan kedaton.

Sebelum terjadi aksi pembacokan, terlihat masing-masing kubu saling adu mulut dan saling dorong hingga pelemparan batu mewarnai kedua kubu tersebut. Alih-alih mendatangi Kedaton agar dapat bermusyawarah dengan Hidayatullah, Jogugu kesultanan Ternate yang baru dilantik oleh Kimalaha Tomagola itu harus menerima sabetan parang hingga akhirnya harus dilarikan ke RSUD.

Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit terkait hal tersebut menghimbau agar warga tak boleh terpancing dengan persoalan internal kesultanan.

“Dan untuk para sultan yang sedang bermasalah di internal, silakan selesaikan masalah dengan baik. Jangan membawa massa, jangan bawa masalah ini ke luar, agar Kota Ternate tetap kondusif,” ucap Andik, seperti dilansir tandaseru.com.

Menurut dia, kepolisian sejauh ini sudah mencoba melakukan upaya mediasi untuk kedua kubu tersebut sejak Minggu (27/03). Dikatakan untuk menghindari terjadinya konflik, polisi telah melakukan upaya mediasi kepada masing-masing kubu dan Polres siap menyediakan tempat buat keluarga Kesultanan.

“Jika kedua belah pihak berkenan maka akan dipertemukan di tempat netral yakni di Polres Ternate” imbuhnya.

Andik juga bilang terkait masalah budaya, dirinya mengembalikan ke adat dan pihak-pihak terkait yang bisa menyelesaikan masalah kesultanan.

Sejauh ini berdasarkan pantauan kami ada dari insiden yang terjadi di Kesultanan Ternate terdapat satu korban, sementara masih kita dalami. Kita jelas akan menindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku di negara Indonesia,” tandasnya.