
Ternate, newsGAPI – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Kota Ternate tengah menggelar Ujian Akhir Sekolah (UAS) berbasis Android yang diikuti oleh 239 siswa dari jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Pelaksanaan ujian ini berlangsung mulai Senin, 14 April 2025, hingga Selasa, 22 April 2025.
Kepala Sekolah SMAN 5 Kota Ternate, Dra. Difa Fara, menjelaskan bahwa penerapan sistem ujian berbasis Android ini mewajibkan setiap siswa menggunakan perangkat telepon pintar (handphone).
Pada hari kedua pelaksanaan, Selasa (15/4/2025), mata pelajaran yang diujikan adalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) serta Bahasa Inggris.
“Hari ini adalah hari kedua pelaksanaan ujian berbasis Android. Para siswa mengerjakan dua mata pelajaran sesuai jadwal,” ujar Difa saat ditemui di ruang kerjanya.
Lebih lanjut, Difa menerangkan bahwa pihaknya juga menerapkan sistem pengawas silang dengan sekolah-sekolah lain di Kota Ternate dalam pelaksanaan UAS ini.
Hal ini dilakukan mengingat jadwal pelaksanaan ujian akhir sekolah tidak serentak di seluruh kota akibat perbedaan kurikulum yang diterapkan.
SMAN 5 Kota Ternate sendiri saat ini masih menggunakan Kurikulum 2013 (K13) untuk siswa kelas XII tahun ajaran 2024/2025.
Sebelum pelaksanaan UAS, SMAN 5 Kota Ternate telah melaksanakan tahapan ujian portofolio pada bulan Februari 2025.
Ujian portofolio ini berupa pengumpulan tugas-tugas siswa kepada guru mata pelajaran masing-masing.
UAS berbasis Android menjadi tahapan akhir dalam rangkaian ujian kelulusan siswa.
Terkait mekanisme ujian berbasis Android yang diterapkan, Difa menjelaskan bahwa sebelumnya pihak sekolah telah melakukan simulasi dan sosialisasi kepada seluruh peserta ujian pada tanggal 11 April 2025.
Ujian ini menggunakan aplikasi khusus yang diakses siswa melalui kode batang (barcode) unik masing-masing.
“Sistem ujian berbasis Android ini memungkinkan hasil ujian langsung masuk ke server sekolah secara otomatis. Dengan demikian, nilai atau skor ujian dapat langsung dilihat oleh siswa setelah mereka menyelesaikan dan mengirimkan jawaban,” jelas Difa.
Merujuk pada mekanisme umum ujian akhir sekolah berbasis Android, proses ini melibatkan beberapa tahapan kunci. Dimulai dari persiapan soal oleh guru yang kemudian diinput ke dalam sistem atau aplikasi.
Penjadwalan ujian dan pengaturan akun siswa juga menjadi bagian penting dalam tahap persiapan.
Saat pelaksanaan, siswa mengakses aplikasi menggunakan akun mereka dan memilih mata pelajaran yang akan diujikan.
Soal-soal ditampilkan secara digital, dan siswa menjawab melalui perangkat Android mereka. Sistem juga dilengkapi dengan fitur navigasi soal dan informasi sisa waktu pengerjaan.
Untuk menjaga integritas ujian, beberapa sistem ujian berbasis Android juga menerapkan pengacakan soal dan opsi jawaban.
Setelah siswa menyelesaikan ujian dan mengirimkan jawaban, sistem secara otomatis mengoreksi jawaban.
Hasil ujian kemudian diolah oleh sistem dan dapat diumumkan kepada siswa melalui aplikasi atau platform sekolah.
Untuk standar kelulusan, Difa menegaskan bahwa siswa diwajibkan mengikuti seluruh tahapan ujian yang telah ditetapkan sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang berlaku.
Artinya, siswa harus memenuhi standar nilai yang telah ditentukan sebagai salah satu syarat kelulusan.
SMAN 5 Kota Ternate menjadi salah satu sekolah yang memanfaatkan teknologi dalam pelaksanaan ujian akhir, sejalan dengan perkembangan digitalisasi di sektor pendidikan.
Penerapan ujian berbasis Android diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keamanan dalam proses evaluasi hasil belajar siswa. (*)
More Stories
BBM langkah di Kayoa Utara, DPRD: Ini Bukan Hal Sepele
Sambut Hari Buruh, PT Wanatiara Persada Gelar Lomba Tarik Tambang
Pemkab Halsel Didesak Cabut Izin Usaha APMS Larombati