NEWSGAPI

Gerbang Informasi Masa Kini

Menanggapi Isu Kudeta Ketua PWM Malut, Sofyan Minta Oknum Bikin Gaduh di Muhammadiyah Dipecat

Sofyan Abas, Mantan Wakil Rektor III UMMU Ternate

NEWSGAPI.COM, Labuha – Mantan wakil rektor III Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate, Sofyan Abas melayangkan kritik terhadap sejumlah oknum yang berada dalam 13 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Malut.

Sofyan menilai, kondisi PWM saat ini tidak lagi steril, tidak lagi mengutamakan pikiran, tindakan dan keputusan yang mencerahkan dan mencerdaakan tetapi semakin menonjolkan kehendak pribadi bukan lagi kepemimpinan kolektif kolegial.

“Saya melihat pengurus PWM saat ini beda dengan pengurus sebelum-sebelumnya yang mengedepankan identitas Muhammadiyah, bercermin pada mantan dan keyakinan cita cita hidup Muhammadiyah, kalau yang sekarang banyak keluar dari jalur, mungkin ada pengurus yang masih aktif di partai, ada juga yang caleg saat ini jadi pikiran politik lebih mendominasi,”Kata Sofyan

Mantan Wakil Rektor III UMMU ini juga sangat menyayangkan adanya isu menggulingkan ketua PWM, isu tersebut baginya adalah bagian dari sikap semena-mena, dengki dan iri. Muhammadiyah tidak mengajarkan demikian.

“Muhammadiyah itu kepemimpinan kolektif kolegial, dari 13 orang pimpinan itu jika 1 orang saja berbeda pandangan maka dihargai dan dicarikan solisi yang mencerahkan, mala ini mau digulingkan. Kerja organisasi abal-abal itu namanya,” Urai Sofyan.

Mantan Ketua PD Muhammadiyah Kota Ternate ini juga berinisiatif untuk menggelar pertemuan dengan para mantan-mantan pimpinan 13 PWM Malut, pimpinan PDM se Malut, para mantan-mantan pimpinan ortom untuk bersikap menyikapi problem pimpinan PWM Malut.

“Kondisi PWM saat ini harus disikapi oleh para kader militan Muhammadiyah, kalau dibiarkan terus bisa berbahaya ini, ini organisasi keagamaan ko dibuat seperti partai politik kan berbahaya,”Tandasnya.

Pihaknya juga sangat menyayangkan kerja PWM yang baru saja dikukuhkan tapi menunjukkan kerja-kerja organisasi yang kelihatannya hanya konsen mengorek-ngorek masalah orang lain, seperti soal Izasah Milik Bupati Halsel.

“Itu Ijasah sudah selesai, dianggap sah, pak Bupati halsel juga saat ini berencana mau lanjut kuliah doktoral di salah satu Universita di Jakarta, jadi tidak perlu mengorek-ngorek lagi, orang sudah sampai di bulan kita masih saling fitnah, saling dengki, dan saling iri, penyakit itu,”sasal Sofyan.

Sofyan juga menyampaikan kegelisahannya kalau PWM saat ini ada orang yang mengutamakan niat dan kepentingan pribadi dan membawa-bawah nama Muhammadiyah.

“Saya kira publik juga sudah tau, siapa sih yang ngorek-ngorek ijasah pak usman dan masuk bersandar dan memanfaatkan organisasi muhammadiyah. Bagi saya sangat buruk niat tersebut”. Kesal Sofyan.

Meskipun demikian, Mantan Katua IMM cabang Maluku Utara ini juga memberi pencerahan pada pimpinam 13 saat ini. Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan janganlah mencari hidup di Muhammadiyah, Sebagai gerakan dakwah amar maaruf nahi munkar, gerakan pembaharuan dan gerakan Islam maka Muhammadiyah selalu kritis disemua aspek kehidupan termasuk soal aspek hukum.

“Maka sebaiknya keuputusan-keputusan apapun di Muhammadiya yang terpublikasi ke publik/masyarakat adalah hasil resmi dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah agar eksistensi organisasi kuat dan dapat dipercaya oleh publik karena tidak tendensius dan subyektif,”Harapnya.

Pihaknya juga melayangkan beberapa kritik bernada tanya, Apakah menjadi wajib hukumnya sebuah kerja-kerja internal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) harus terpublikasi ke masyarakat ?
kalau mau selalu libatkan publik untuk apa dan target anda apa ?,

“Langkah-langkah dari pada oknum-oknum di PWM saat ini bukan sebuah langkah solutif, tidak rasional konstruktif tapi penuh emosional yang konfrontatif dan cendrung bikin gaduh di publik dan merusak nama besar dan citra Muhammadiyah di publik”, Beber Sofyan.

Ia pun menawarkan solusi kepada ketua PWM agar segera mengevaluasi oknum yang selalu mengatasnamakan Muhammadiyah yang akhir akhir ini membuat gaduh di publik.

“Yang bersangkutan bisa dipecat dari Muhammadiyah seperti yang berinisial BI yang akhir-akhir ini diberitakan sebagai oknum yang dari tahun 2019 mengorek soal ijasah,” Tegas Sofyan. (*)