NEWSGAPI

Gerbang Informasi Masa Kini

LAI Halsel Soroti Kasus Penusukan Warga Makian oleh Karyawan Tambang Asal Manado, Desak Polisi Segera Tindak Pelaku

ketua LAI Halmahera Selatan, Sarjan Taib saat ditemui wartawan usai bertemu dengan ketua Makayoa provinsi Malut (foto, Ipl/newsgapi).

newsgapi, Ternate – Kasus penusukan yang menimpa seorang warga Makian di Weda, kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) oleh karyawan tambang asal Manado menjadi sorotan Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).

LAI Halsel mengapresiasi upaya penyelesaian konflik antar kelompok di desa lelilef sawai, namun juga mendesak penegak hukum untuk segera menindak tegas pelaku penusukan agar tidak terulang lagi.

“Kalau tidak ditangani dengan secepatnya, ditakutkan menjadi bias, kemudian akan menjadi satu kebiasaan pada masyarakat yang akan mudah melakukan apa saja yang mereka mau. Maka pihak penegak hukum dalam hal ini polres kabupaten Halmahera Tengah harus mengambil langkah cepat,” ujar Ketua LAI Halsel, Sarjan Taib, kepada media ini, Rabu (27/9/2023).

Sarjan juga menyoroti peran perusahaan tambang yang mempekerjakan para pelaku dan korban.

Menurutnya, perusahaan NHM di wilayah Halut dan perusahaan Harita Kawasi di wilayah Halsel tidak pernah ada kejadian serupa.

“Kalau kejadian tuntutan hak-hak karyawan kepada pihak perusahaan mungkin ada, tapi soal kejadian suku jarang sekali didengar,” kata Sarjan.

Sarjan menyarankan sebagai bentuk masukan kepada pihak perusahaan harus bekerja sama dengan pihak keamanan sehingga dalam setiap saat dilakukan sweeping baik dalam perusahaan maupun di luar perusahaan yaitu di setiap kos-kosan.

Sarjan juga mengimbau agar karyawan di luar daerah Maluku Utara menghormati budaya setempat dan menjadi tamu yang baik.

“Karena ini sudah terjadi kedua kalinya di perusahaan tersebut. Jika polisi lamban dalam menangani kasus ini maka Lembaga Aliansi Indonesia akan menggandeng LSM dan ormas serta insan pers yang ada di Maluku Utara akan melakukan aksi besar-besaran di provinsi maupun di pusat untuk menghentikan perusahaan tersebut, karena dinilai banyak memberikan mudarat,” tegas Sarjan.

Kasus penusukan terjadi pada Jum’at (22/9/2023) malam di desa Lelilef Sawai. Korban M. Samsir Usman (24), asal desa samsuma mengalami luka tusuk di bagian punggung dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Para kelompok yang bertikai kini berhasil diamankan oleh polisi dan dibawa ke Mapolres Halteng untuk proses hukum lebih lanjut.