NEWSGAPI

Gerbang Informasi Masa Kini

Maluku Utara Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Indonesia

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (foto, pixabay/geralt).

newsgapi, Ternate – Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara (BI Malut) bersama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara (Kanwil DJPb Malut) menggelar Diseminasi Fiskal dan Moneter Malut di Red Corner, Selasa (19/9/2023).

Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi terkini tentang kondisi perekonomian Maluku Utara, serta menjalin sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta dalam mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Di kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BI Malut, R Eko Adi Irianto, mengungkapkan bahwa ekonomi Maluku Utara tumbuh pesat pada kuartal II 2023, mencapai 23,89% secara tahunan (yoy), melebihi pertumbuhan pada kuartal I yang hanya sebesar 16,49% (yoy).

“Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara pada kuartal II 2023 merupakan yang tertinggi di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Maluku Utara memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang,” kata Eko.

Eko menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh sektor pertambangan dan industri pengolahan yang terus berkembang, serta peningkatan konsumsi masyarakat pada momen Hari Besar Keagamaan Idul Fitri dan Idul Adha 1444 H.

“Industri pengolahan nikel menjadi salah satu motor penggerak ekonomi Maluku Utara. Selain itu, konsumsi masyarakat juga meningkat seiring dengan perbaikan pendapatan dan daya beli,” ujar Eko.

Di sisi lain, Eko juga menyampaikan bahwa inflasi di Maluku Utara masih terkendali dan sesuai dengan target nasional 3±1%.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Ternate pada kuartal II 2023 mencapai 5,37% (yoy), lebih tinggi daripada kuartal I 2023 (4,97% yoy) dan inflasi nasional (3,52% yoy).

“Inflasi di Maluku Utara dipengaruhi oleh faktor musiman, terutama pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau. Permintaan komoditas ini meningkat saat Hari Besar Keagamaan. Namun demikian, inflasi masih dalam batas aman dan tidak mengganggu stabilitas harga,” tutur Eko.

Eko menambahkan bahwa pada bulan Juli 2023, IHK Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,30% secara bulanan (mtm), yang dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas angkutan laut dan udara.

Berbagai komoditas, termasuk beras, bensin, angkutan udara, rokok kretek filter, dan ikan malalugis, menjadi penyumbang inflasi tertinggi.

“Kami terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan sektor swasta untuk menjaga ketersediaan pasokan dan mengendalikan harga. Kami juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam berbelanja dan memanfaatkan program-program bantuan sosial yang disediakan oleh pemerintah,” imbuh Eko.

Selanjutnya, Eko juga melaporkan bahwa pertumbuhan kredit di Maluku Utara tetap positif, dengan pertumbuhan 9,45% (yoy) pada kuartal II 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh industri pengolahan nikel dan pemulihan pasca pandemi Covid-19.

“Kredit konsumtif dan kredit produktif di Maluku Utara menunjukkan tren peningkatan. Hal ini menandakan bahwa aktivitas ekonomi mulai pulih dan perbankan lebih percaya diri dalam menyalurkan kredit. Kami juga melihat penurunan NPL pada kedua jenis kredit ini,” papar Eko.

Eko mengatakan bahwa BI Malut akan terus mendorong perbankan untuk meningkatkan kualitas kredit dan mengawasi risiko yang mungkin timbul akibat pertumbuhan kredit yang cepat.

Eko juga mengapresiasi peran perbankan dalam mendukung program-program prioritas pemerintah, seperti UMKM, sektor produktif, dan sektor strategis.

“BI Malut akan terus berkoordinasi dengan OJK, LPS, dan perbankan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong inklusi keuangan di Maluku Utara. Kami juga akan terus mengedukasi masyarakat tentang literasi keuangan dan penggunaan transaksi non-tunai,” ucapnya.

Eko menuturkan bahwa transaksi pembayaran tunai oleh BI Malut kepada perbankan meningkat signifikan pada kuartal II 2023, seiring dengan kegiatan dan konsumsi masyarakat saat Hari Besar Keagamaan Idul Fitri 1444 Hijriah.

“Kami menyediakan uang kartal yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami juga melakukan operasi pasar terbuka untuk mengelola likuiditas di pasar uang,” kata Eko.

Di sisi non-tunai, Eko mengatakan bahwa transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) mengalami penurunan sejalan dengan transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), namun penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus tumbuh positif di Maluku Utara.

“QRIS merupakan salah satu inovasi pembayaran digital yang kami kembangkan untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Kami berharap QRIS dapat menjadi alat pembayaran yang aman, efisien, dan inklusif di Maluku Utara,” harap Eko.

Terakhir, Eko juga menyampaikan proyeksi perekonomian Maluku Utara untuk tahun 2023. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara akan mengalami deselerasi, terutama dalam sektor produksi produk olahan nikel dan ekspor barang dan jasa.

“Kami melihat adanya perlambatan permintaan global terhadap produk olahan nikel, yang berdampak pada penurunan produksi dan ekspor dari Maluku Utara. Selain itu, kondisi cuaca anomali dapat mempengaruhi produktivitas pertanian dan hasil tangkapan ikan, serta mobilitas kapal sebagai moda transportasi utama distribusi bahan di Maluku Utara. Ini dapat menyebabkan ketersediaan pasokan terbatas dan peningkatan harga di masyarakat,” jelas Eko.

Eko mengatakan bahwa BI Malut akan terus melakukan pemantauan dan analisis terhadap perkembangan perekonomian Maluku Utara, serta melakukan langkah-langkah antisipatif dan responsif untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

“Kami juga akan terus bersinergi dengan pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta dalam mendukung pemulihan ekonomi Maluku Utara. Kami optimis bahwa Maluku Utara dapat melewati tantangan ini dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya.