Newsgapi, Ternate – kisruh terkait Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tenaga kesehatan (nakes) RSUD Chasan Boesoirie soal 15 bulan yang tidak diakomodir pemprov berakhir ricuh, Minggu, (22/1/2023).
Kejadian bermula saat plt Direktur RSUD Chasan Boesoirie Alwia Assagaf bersama Karo Adpim Pemprov Malut Rahwan K Suamba menemui masa aksi yang masih menduduki fasilitas IGD RSUD CB untuk menyampaikan hasil pertemuan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba (AGK) bersama jajarannya.
Rapat itu membahas soal penyelesaian tunggakan pembayaran TPP ratusan nakes, dokter dan perawat selama 15 bulan.
Karo Adpim, Rahwan K Suamba dihadapan masa aksi menjelaskan pemprov Malut siap membayar TPP para nakes. Namun pembayaran hanya tiga bulan pertama, sementara sisanya akan terakomodir dalam APBD Perubahan.
“Mekanisme pembayaranya itu tiga bulan. Dua bulan di 2022 dan satu bulannya Januari 2023,” katanya.
Alih-alih mendapat solusi, apa yang diharapkan nakes soal TPP ternyata masih dalam janji, serta tuntutan untuk digantikan jajaran direktur beserta Wadir masih menunggu dari BKD.
Para nakespun pertanyakan sikap plt Direktur RSUD CB, akibatnya terjadilah aksi dorong dan ricuh. Aksi tersebut kemudian dapat dilerai oleh para nakes lainnya bersama kepolisian hingga situasi kembali kondusif. (*)
More Stories
Akademisi Nilai Sikap Bassam-Helmi Siap Bantu KPU Hadapi Gugatan Timbulkan Kecurigaan Masyarakat
LPI Ungkap Peran Kades di Halsel Menangkan Petahana Pakai Dana Desa
Jika Terbukti Melakukan Pelanggaran, Pakar Sebut MK Bisa Diskualifikasi Paslon Peraih Suara Terbanyak