
Warga saat blolade APMS Larombati
NEWSGAPI.COM — Warga Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara memblokade satu unit Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) di Desa Laromabati, Kamis (17/4). Aksi blokade ini dilakukan sebagai bentuk protes lantaran pihak APMS melakukan kecurangan dalam melakukan distribusi serta mengabaikan hak-hak warga.
Warga mengaku sulit mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite maupun Pertamax selama satu bulan terakhir. Hal ini lantaran pihak pengelola APMS diduga mendistribusi atau menjual BBM ke pengusaha di luar kecamatan untuk meraup keuntungan lebih besar.
Dugaan penjualan BBM baik jenis subsidi dan nonsubsidi keluar Kecamatan Kayoa Utara menyebabkan masyarakat baik petani maupun nelayan sangat terdampak. Sebab, tindakan ini menyebabkan BBM sulit didapat.
Jusan Taib, salah satu perwakilan pemuda Desa Laromabati membeberkan bahwa aksi pemalangan sudah sejak sore hari dengan menutup akses jalan masuk ke APMS serta fasilitasnya.
“Kami sudah berulang kali menyampaikan keluhan ini namun tak ditanggapi serius dari pihak pengelola, karena warga sudah merasa kecewa meluapkan itu distribusi BBM tidak tepat sasaran,” katanya pada media ini.
Menurutnya, praktik semacam ini menyebabkan masyarakat Kayoa Utara tidak pernah terlayani dengan baik. Oleh karena itu, ia berharap ada perhatian serius terkat masalah penyaluran BBM.
“Kelangkaan BBM ini membuat warga Kayoa Utara baik petani dan nelayan tidak bisa beraktifitas. Kita harap ini menjadi atensi Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan agar mencabut izin operasi APMS lantaran diduga berbuat curang,” sesalnya.
Jusan juga mengatakan, ada sekitar 40 ton BBM yang masuk di APMS, maka bila dihitung dengan jumlah kendaraan maka sangat cukup untuk melayani masyarakat kecamatan setempat. Anehnya, BBM habis sekejab.
Ia lantas mengancam bakal mengerahkan warga menyegel APMS secara permanen bila tidak ada kepastian dari pemerintah atau pihak pengelola, sebab sudah hampir sebulan terakhir BBM langkah.
“Warga kesulitan dapatkan BBM, baik yang subsidi maupun nonsubsidi. Padahal, atas informasi bahwa kurang lebih 40 ton BBM telah di pasok ke APMS,” tandasnya.
Sementara berita ini ditayangkan, pihak pengelola APMS Larombati masih dalam upaya dikonfirmasi. (Fikri)
More Stories
Mahasiswa Unkhair Gandeng Dodoku Dive Center Edukasi Pariwisata di Ternate
Pemuda Bersenjata Parang Diamankan Polsek Ternate Utara Usai Lakukan Pengancaman
Kapal Teratai Prima Satu Diduga Selundupkan Miras dari Ambon ke Bacan