Sefnat Tagaku, Tokoh muda Togale
NEWSGAPI.COM — Sefnat Tagaku, tokoh muda Togale mengajak hentikan kepentingan politik keluarga yang sering memanfaatkan etnis Tobelo dan Galela di Pilkada Halmahera Selatan.
Ia mengatakan, Tobelo dan Galela selama ini hanya menjadi tempat untuk mengisi kepentingan mereka di setiap kontestasi Pemilu di Halsel.
“Teriakan Hotu Yee di Halsel menggema kalau sudah tiba momentum politik, habis itu hilang selama lima tahun, begitu terus menerus terjadi. Jadi tidak salah kalau saya katakan kita hanya dijadikan tempat bersandar kepentingan sesaat,” kata Sefnat, Sabtu, (28/9).
“Padahal masih banyak keluarga Togale yang masih hidup dalam ketimpangan, jauh dari jangkauan internet, tidak menikmati akses jalan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan masih buruk, apakah kita terus begini?,” ujarnya.
Pria kelahiran Gane Timur ini lantas mengajak kepada seluruh keluarga Togale di Halsel agar tidak lagi terpengaruh dengan rayuan kepentingan politik keluarga. Sebab, 15 tahun sumbangan suara Togale tak memberikan dampak pembangunan terhadap desa-desa Togale di Halsel.
“Kita tidak sedang berlomba mencari kepala suku, tapi memilih pemimpin daerah yang mampu membangun masa depan kita bersama, maka jangan lagi terpengaruh dengan teriakan Hotu Yee dan tarian cakalele yang dimainkan sebagai strategi merebut kekuasaan,” kata Sefnat.
Untuk itu, Ia berkomitmen mengkampanyekan Politik Kesadaran kepada keluarga Tobelo dan Galela di Halsel untuk melihat pemimpin yang memiliki visi dan misi pembangunan kedepan.
“Jadi Halsel dengan segala kekayaan alam dan keberagaman masyarakatnya, maka kita butuh pemimpin yang punya mimpi besar untuk Halsel yang Hebat. Pemimpin yang mampu mengatasi segala masalah di daerah serta menciptakan kehidupan yang penuh dengan toleransi, bukan mengkotak-kotakkan satu dengan yang lain,” ujarnya. (**)
More Stories
Bawaslu Limpahkan Kasus Pelanggaran Netralitas ASN ke Polres Halsel
Gelar KKG di MIN 4 Halsel, Kasi Pendis Ingatkan Pentingnya Kedisiplinan
Seru! Podcast Bahas Pilkada Halsel 2024 Bareng Maulana dan Moch Saifullah