NEWSGAPI

Gerbang Informasi Masa Kini

Soroti Kasus Pungli di SDN 32 Kota Ternate, Anggota DPRD Mengapresiasi Orang Tua yang Melapor

Nurlaela Syarif, Anggota DPRD Kota Ternate

NEWSGAPI.COM, Ternate – Kasus dugaan pungli yang berujung pada intimidasi terhadap siswa di SD Negeri 32 Kota Ternate mendapat respon dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate, Maluku Utara.

Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif memengapresi langkah orang tua korban yang mau terbuka memberikan informasi terkait oknum pihak sekolah melakukan praktik pungli yang berujung intimidasi. Sebab, langkah orang tua siswa tersebut dalam rangka perbaikan model pendidikan.

Nurlaela mengatakan, siswa yang orang tuanya melaporkan masalah pungli tidak bisa di intimidasi, mereka seharusnya diapresiasi sebagai keterbukaan publik yang mendorong sekolah yang lebih baik.

“Kami sudah tegaskan, guru tidak bisa perlakukan siswa dan orang tua yang berani melapor masalah pungli dengan perbuatan dendam dan diskriminasi, saya harap sekolah lebih perhatian dan juga merangkul,” pintanya.

Ia juga menekankan pihak sekolah jangan tafsirkan donatur sekolah dalam pemikiran yang sempit, sehingga kemungkinan menjadi celah oknum guru. Menurutnya, sekolah harus buat pemetaan intenal dan eksternal sesehingga dana (donatur) yang terkumpul harus diketahui oleh publik, sehingga tidak ada kecurigaan di berbagai pihak.

“Misalnya sekolah mau menambah ruang belajar, program ekstrakurikuler yang tidak ada anggaran bos dan bosda. Saran kami sekolah bisa buat proposal donatur yang sifatnya tidak memaksa dan mematok,” ujar Nurlaela.

Politisi Nasdem itu lantas meminta kepala sekolah harus lebih cekatan dalam mengurus kebutuhan sekolah serta wajib berkonsultasi dengan pengawas sekolah dan dinas pendidikan, karena bila terindikasi pungli dan intimidasi maka pihaknya tidak segan-segan mengintervensi ke walikota sesuai dengan topoksinya.

“Komisi III tidak akan segan-segan untuk intervensi di walikota karena masalah intimidasi, dengan catatan coba diselesaikan dengan kekeluargaan. Jadi Kami akan cari solusi agar harmonisasi dan kondusifitas lingkungan sekolah tetap terjaga dengan baik,” ungkapnya mengakhiri. (red/fikri)